RUMIT
Seperti sel-sel kehidupan
Kau tumbuh dan berkembang
di dalam tubuhku
Terus hidup dan
menggerogoti syaraf-syaraf
otak dan fikiranku
otak dan fikiranku
Tak mampu kuhentikan,
rohmu yang hadir memanggil,
dan meninggalkan pesan pada urat-urat nadi.
dan meninggalkan pesan pada urat-urat nadi.
Entah ini hanya bisikan ilusi,
Tapi tetap tak mampu
hilang dari memori otak kiri
Yang selalu saja mencari
jawaban
Sebuah misteri tentang
peradaban jiwa dan hati
Yang tak pernah ditemukan
dalam kamus kehidupan manapun..
Lalu adilkah jika semua
orang mengatasnamakan perasaan, sebagai sesuatu
yang tak bisa dikaitkan dengan akal?
yang tak bisa dikaitkan dengan akal?
Disaat ku tak mampu lagi
berfikir
Kutalukkan jarak
dengan berlari menujumu
Mencoba mencari jawaban
dari kedalaman dua bola matam
Tapi ku hanya menemukan
sedikit celah dari kesempurnaan tawa dan pandanganmu
Yang membuatku tak henti
bertanya,
Dan hidup bersama sejuta
analisa tentang dirimu
Mungkin, hingga di akhir
tenagaku.
Payakumbuh,
9 Februari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar